Saturday, May 30, 2015
6:00 AM
No comments
Ndalem
Suratin adalah sebuah penginapan dengan konsep Indonesia jaman Belanda dulu Indische-style)
yang nyaman dan asri. Didirikan sekitar tahun 1930an oleh pendiri PSSI, Ir.
Soeratin Sosrosoegondo, yang juga seorang arsitek terkenal pada masanya. Beliau
belajar arsitek di Jerman, dan sekembalinya ke Indonesia, bergabung dengan
perusahaan konstruksi milik Belanda, dan mendirikan rumah yang kini dikenal
dengan nama ‘Ndalem Suratin’.
Dengan
bangunannya yang masih asli, para tamu bisa merasakan pengalaman bagaimana
menikmati atmosfir jaman dulu meski berada di tengah kota. Meski begitu,
fasilitas yang ditawarkan sudah sangat lengkap dan modern, seperti AC, shower,
hot/cold water, TV Cable, Hotspot Area, Laundry, dan Café.
Ndalem
Suratin Guest House memiliki 20 kamar dengan berbagai type seperti Chrysant,
Violet, Tulip, Lotus, Bougenville, dan Family. Dengan fasilitas non private
bathroom untuk Chrysant dan Violet, dan private bathroom untuk Tulip, Lotus,
Bougenville, dan family. Setiap kamar dilengkapi dengan TV, kipas angin/AC,
free coffe and tea, dan free hotspot.
Untuk
menunjang kenyamanan tamu, Ndalem Suratin Guest House juga menawarkan
fasilitas-fasilitas antara lain rental sepeda, rental motor, rental PS 2,
rental DVD Player, dan antar-jemput stasiun/bandara.
Lokasinya
yang berada di tengah kota sangat memudahkan tamu untuk mendapatkan fasilitas public
seperti ATM, restaurant, dan lainnya. Ndalem Suratin juga hanya berjarak
sekitar 5 menit dari Tugu Jogja, 10 menit dari Malioboro dan Kraton, 10 menit
dari Stasiun Tugu, dan 20 menit dari Bandara.
Dengan
harga yang terjangkau, fasilitas lengkap, dan hunian yang nyaman dan asri,
Ndalem Suratin Guest House sangat cocok bagi Anda yang ingin menikmati liburan
dengan nuansa tempo dulu. (Hikari/kotajogja)
Nb:
Discount Rp. 50.000 for Tulip, Lotus, Bougenville, and Family (Monday-Thursday)
Room Rate
Fasilitas Kamar
- Fan/AC
- Private/non private bathroom (shower)
- TV 14"/32"
- toiletries
- welcome drink
Fasilitas Guest House:
- Coffee and Tea
- Hotspot area
- Rental Sepeda
- Rental Motor
- Rental PS 2
- Rental DVD Player
- Antar-Jemput Bandara/Stasiun
- Dapur
- Laundry
- Cafe
- Extra bed
5:52 AM
No comments
Merdeka adalah pekik semangat juang yang sering kita lihat
di acara-acara nasional seperti Hari Pahlawan, 17 Agustus dan ceremonial yang
mengenang para pahlawan dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Selain
itu, pekik merdeka juga bisa kita lakukan ketika kita bisa lepas dari
penjajahan kelaparan. Perasaan merdeka dari kelaparan itulah yang kami rasakan
ketika perut terisi Mieyaso atau Mie Ayam Bakso Warung Merdeka yang berlokasi
di jalan Parangtritis - Imogiri KM. 12. Siang itu kami banyak bertemu dengan
orang-orang yang senasib dengan kami untuk merdeka dari rasa lapar. Di warung
ini saya tidak hanya terbebas dari lapar tapi mendapatkan cita rasa mieyaso
yang enak, lezat dan tentunya porsi yang banyak sehingga kenyangpun terasa
sekali.
Olahan mieyaso ala kedai Merdeka ini berbeda dengan mieyaso kebanyakan. Mieyaso khas Merdeka ini kombinasi mie ayam dengan bakso goreng dan rebus. Bakso gorengnya di iris kecil dan bakso rebus atau basahnya asli belum dipotong-potong. Kelezatan dan kenikmatan Mieyaso Merdeka bisa dibuktikan dari antrian panjang para pembeli menunggu menu pesanannya, hal ini pun tidak luput kepada saya. Kedatangan saya di warung ini pukul 12:15 WIB dan saya baru bisa makan sekitar pukul 12:30 WIB, perlu waktu 15 menit untuk merasakan cita rasa mieyaso olahan mas Johan.
Waktu 15 menit kami gunakan untuk mengambil gambar sekalian ngobrol sebentar dengan beberapa pengunjung untuk mengetahui alasan mereka rela antri untuk menikmati menu olahan Kedai Merdeka ini. Dari beberapa obrolan singkat, rata-rata mereka setuju dengan apa yang kami tanyakan tentang kelezatan Mieyaso olahan kedai Merdeka. Menurut Mas Aji, salah satu pembeli di warung ini menceritakan kepada saya, menu favoritnya yaitu Mieyaso karena olahan yang berbeda dengan mieyaso lainnya. Menurut dia mieyaso khas kedai Merdeka ini layak mendapat apresiasi karena rasanya yang gurih serta pemakaian jenis mie yang kenyal hingga membuatnya kenyang.
Hal yang menarik dari warung ini adalah keberadaannya yang jauh dari pemukiman penduduk namun kelarisannya tidak kalah dari tempat yang strategis dan ramai. Mas Johan sebagai pemiliki kedai ini pun berbagi tips dengan saya bagaimana membuat warungnya menjadi laris manis.
Pria asal Imogiri ini pun bercerita, peratama kali kita harus jeli memilihi bahan-bahan baku serta teliti melihat kadaluarsa dari dari produk yang akan kita jual. Selain itu kedisiplinan dalam berjualan sangat diperlukan, jangan sampai kita angin-anginan dan membuat pembeli kecewa dan tidak mau kembali lagi, ungkap pria penghobi burung kicauan ini. Setelah selesai ngobrol ngalor ngidul, akhirnya pesanan saya datang dan segera saya menikmati Mieyaso kedai MErdeka. Satu seduhan pun bisa saya rasakan kenikmatan dan kelezatannya, setelah itu satu demi satu sendok pun terus menerus saya lahap hingga bersih tuntas.
Rasa manis bercamput gurih dengan sedikit pedas membuat menu Mieyaso olahan mas Johan layak untuk dicoba, sekalian merasakan nikmatnya perjalanan jauh dari pusat kota. Perlu diketeahui, lokasi Mieyaso Merdeka ini berada di jalur Jalan Parangtritis KM 12 - Imogiri sehingga jarah tempuhnya lumayan jauh dari pusat kota. (aanardian/kotajogja.com)
Olahan mieyaso ala kedai Merdeka ini berbeda dengan mieyaso kebanyakan. Mieyaso khas Merdeka ini kombinasi mie ayam dengan bakso goreng dan rebus. Bakso gorengnya di iris kecil dan bakso rebus atau basahnya asli belum dipotong-potong. Kelezatan dan kenikmatan Mieyaso Merdeka bisa dibuktikan dari antrian panjang para pembeli menunggu menu pesanannya, hal ini pun tidak luput kepada saya. Kedatangan saya di warung ini pukul 12:15 WIB dan saya baru bisa makan sekitar pukul 12:30 WIB, perlu waktu 15 menit untuk merasakan cita rasa mieyaso olahan mas Johan.
Waktu 15 menit kami gunakan untuk mengambil gambar sekalian ngobrol sebentar dengan beberapa pengunjung untuk mengetahui alasan mereka rela antri untuk menikmati menu olahan Kedai Merdeka ini. Dari beberapa obrolan singkat, rata-rata mereka setuju dengan apa yang kami tanyakan tentang kelezatan Mieyaso olahan kedai Merdeka. Menurut Mas Aji, salah satu pembeli di warung ini menceritakan kepada saya, menu favoritnya yaitu Mieyaso karena olahan yang berbeda dengan mieyaso lainnya. Menurut dia mieyaso khas kedai Merdeka ini layak mendapat apresiasi karena rasanya yang gurih serta pemakaian jenis mie yang kenyal hingga membuatnya kenyang.
Hal yang menarik dari warung ini adalah keberadaannya yang jauh dari pemukiman penduduk namun kelarisannya tidak kalah dari tempat yang strategis dan ramai. Mas Johan sebagai pemiliki kedai ini pun berbagi tips dengan saya bagaimana membuat warungnya menjadi laris manis.
Pria asal Imogiri ini pun bercerita, peratama kali kita harus jeli memilihi bahan-bahan baku serta teliti melihat kadaluarsa dari dari produk yang akan kita jual. Selain itu kedisiplinan dalam berjualan sangat diperlukan, jangan sampai kita angin-anginan dan membuat pembeli kecewa dan tidak mau kembali lagi, ungkap pria penghobi burung kicauan ini. Setelah selesai ngobrol ngalor ngidul, akhirnya pesanan saya datang dan segera saya menikmati Mieyaso kedai MErdeka. Satu seduhan pun bisa saya rasakan kenikmatan dan kelezatannya, setelah itu satu demi satu sendok pun terus menerus saya lahap hingga bersih tuntas.
Rasa manis bercamput gurih dengan sedikit pedas membuat menu Mieyaso olahan mas Johan layak untuk dicoba, sekalian merasakan nikmatnya perjalanan jauh dari pusat kota. Perlu diketeahui, lokasi Mieyaso Merdeka ini berada di jalur Jalan Parangtritis KM 12 - Imogiri sehingga jarah tempuhnya lumayan jauh dari pusat kota. (aanardian/kotajogja.com)
4:54 AM
No comments
Kaliurang adalah objek wisata andalan Kabupaten Sleman yang berada di lereng selatan
Merapi. Kawasan wisata ini terletak di bagian utara Provinsi DIY, 25 km dari
Kota Yogyakarta. Tepatnya Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman. Jika
dibandingkan dengan kawasan wisata yang serupa di luar DIY, Kaliurang mirip
dengan kawasan Puncak di Bogor.
Kawasan
Kaliurang sudah dipandang sebagai tujuan wisata sejak zaman penjajahan Belanda.
Pada abad 19, para ahli geologi Belanda yang tinggal di Yogyakarta bermaksud
mencari tempat peristirahatan bagi keluarga mereka. Ketika mereka sampai di
Kaliurang, mereka terpesona dengan keindahan dan kesejukannya. Para geolog
Belanda itu pun membangun bungalow-bungalow di Kaliurang.
Setelah
Belanda meninggalkan Indonesia, Kaliurang tetap dijadikan tempat
peristirahatan. Banyak perusahaan dan instansi mendirikan wisma di Kaliurang.
Pada awalnya, wisma-wisma tersebut hanya digunakan untuk kepentingan perusahaan
atau instansi. Namun kemudian disewakan untuk masyarakat luas. Setelah semakin
ramai dan berkembang, Kaliurang pun akhirnya dilengkapi berbagai fasilitas
wisata.
Berada
900 meter diatas permukaan laut membuat udara di Kaliurang sejuk dan segar.
Suhunya berkisar 20-25 derajat celcius. Dari Kaliurang, puncak Merapi nampak
jelas walau terkadang diselimuti kabut. Di Kaliurang, pengunjung dapat bermain
di Taman Rekreasi Kaliurang. Terlebih bagi yang membawa anak-anak, Taman
Rekreasi Kaliurang bisa jadi tempat favorit bagi anak-anak. Sekitar 300 meter
ke arah timur laut dari taman rekreasi terdapat Taman Wisata Plawangan Turgo.
Di kawasan taman wisata ini terdapat kolam renang Tlogo Putri yang airnya
berasal dari mata air di lereng Bukit Plawangan. Di samping keindahan alam,
Kaliurang juga menyimpan kekayaan sejarah. Diantaranya adalah Wisma Kaliurang
dan Pesangrahan Dalem Ngeksigondo milik Kraton yang pernah dipakai sebagai
tempat berlangsungnya Komisi Tiga Negara. Atau Museum Ullen Sentalu yang
sebagian bangunannya berada di bawah tanah.
Selain
taman rekreasi, berbagai faslitas lain tersedia di Kaliurang. Diantaranya
kereta kelinci, gardu pandang, pos pengamatan Merapi, area perkemahan, dan
rumah ibadah. Jika anda ingin bermalam, tersedia pula berbagai penginapan.
Biaya
masuk ke Kaliurang Rp 2000 untuk dewasa dan Rp 1000 untuk anak-anak. Pada hari
libur Rp 3000 dewasa dan Rp 1500 untuk anak. Untuk kendaraan juga dikenakan
biaya masuk, yaitu Rp. 500 untuk motor dan Rp. 2000 untuk mobil Rp. 3000 untuk
bus atau truk. (kotajogja.com)
Subscribe to:
Posts (Atom)